Wah!!! Ada kabar
gembira untuk SMK Negeri 4 Malang. Kira-kira apa ya? Tidak lama lagi sekolah
kita akan kedatangan tamu dari Jerman. Kunjungan ini dimaksudkan untuk
melakukan kerjasama di bidang lingkungan yang disebut EcoMapping, karena
permasalahan lingkungan telah menjadi isu global. Mereka bekerjasama dengan
beberapa SMA dan SMK di Indonesia, salah satunya SMKN 4 Malang. Para duta dari
GIZ Jerman akan segera berkunjung ke SMKN 4 Malang, dan beberapa siswa serta
guru akan dilibatkan sebagai pemandu.
Sebelumnya, mereka
mengadakan sosialisasi terlebih dahulu di Dinas Pendidikan, Waka Kesiswaaan
SMKN 4 Malang yang berada di lokasi dan mengetahui berita ini langsung
menyampaikannya kepada Tim yang akan bekerja pada saat kunjungan nanti, yang
terdiri dari beberapa guru dan siswa, kemarin (5/5). Di lain sisi, Tim
Jurnalistik SMKN 4 Malang telah melakukan interview dengan Kepala SMKN 4
Malang, Drs. H. Wadib Su’udi, MM tentang isu-isu lingkungan, pada Rabu, (6/5)
dan bertempat di ruang Kepala SMKN 4 Malang.
Ada beberapa isu yang
ditanyakan kepada Kepala SMKN 4 Malang. Mengenai visi misi sekolah, beliau
mengungkapkan bahwa dalam visi tercantum kata-kata “menjadi tamatan yang unggul
imtaq dan iptek, berkarakter, berwawasan lingkungan”. Selain itu butir ke tujuh
pada misi SMKN 4 Malang, ada tertulis “layanan prima berwawasan lingkungan”.
Grafijo sendiri merupakan slogan dan maskot yang telah dibuat oleh tim yang
menangani lomba Green School Festival sebelumnya. “Terdapat 4 program SMKN 4
Malang yang terkait dengan lingkungan” ungkap pria yang sangat dihormati oleh
warga sekolah ini. Pertama adalah kebijakan terkait lingkungan, seperti
bagaimana cara menghemat listrik dan air, melakukan pemilahan sampah, menjaga
kebersihan sekolah, pembuatan daftar inventaris peralatan elektronik sekolah.
Kedua, terkait dengan
pembelajaran yang menerapkan dua cara. Ada pembelajaran terintegrasi
lingkungan, seperti PPKn, Agama, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika,
Kewirausahaan, dan Penjasorkes. Ada juga pembelajaran monolitik (berdiri
sendiri) yaitu Pengolahan Limbah Industri Percetakan atau PLIP. Ketiga,
mengenai sarana prasarana, seperti pembuatan biopori, sumur resapan, water
treatment, dan depo air siap minum. Keempat, adalah partisipasi dari setiap
warga sekolah dan sosialisasi mengenai lingkungan kepada warga sekolah,
termasuk wali murid dan masyarakat. “Untuk penelitian, SMKN 4 Malang telah
melakukannya pada saat mengikuti lomba Green School Festival, Adiwiyata, serta
EcoMapping ini yang dimotori oleh Tim Grafijo”, ungkapnya.
Tentang problem based learning, pihak sekolah
mengacu pada isu-isu lokal seperti SEKAM (Sampah Energi Kehati Air dan Makanan)
serta Udara. Monitoring terhadap konsumsi air, listrik serta sampah dan pengolahan
limbah pun selalu dilakukan secara rutin setiap hari. Termasuk biaya penggunaan
listrik dan air juga dicek secara berkala. SMKN 4 Malang juga telah menerapkan
beberapa energi alternatif seperti solar cell dan penggantian lampu PL/TL ke
lampu LED.
Mengenai kerjasama
dengan pihak luar, SMKN 4 Malang sudah menggandeng Dinas Pendidikan, Badan
Lingkungan Hidup Kota Malang, LSM Hijau, P-Wec, dan VEDC. “Selain itu, kami
juga pernah mendapatkan sertifikat dari lomba GSF, dan kami sedang berusaha
mendapatkan sertifikasi lainnya”. Harapan Kepala SMKN 4 Malang terhadap
hubungan dengan dinas dan LSM terkait terus berlanjut, bahkan MOU SMKN 4 Malang
harus semakin bertambah agar bisa sharing dan memiliki kompetensi lingkungan
yang semakin baik. Semoga saja dalam kunjungan nanti SMKN 4 Malang bisa
memberikan pengalaman yang berkesan bagi para duta lingkungan dari Jerman
tersebut. Tak Selamanya Techno itu
Tak Ramah Lingkungan, Itulah Misi Kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar