Rabu, 06 Mei 2015

Semangat SMKN 4 Malang Menyambut EcoMapping






Wah!!! Ada kabar gembira untuk SMK Negeri 4 Malang. Kira-kira apa ya? Tidak lama lagi sekolah kita akan kedatangan tamu dari Jerman. Kunjungan ini dimaksudkan untuk melakukan kerjasama di bidang lingkungan yang disebut EcoMapping, karena permasalahan lingkungan telah menjadi isu global. Mereka bekerjasama dengan beberapa SMA dan SMK di Indonesia, salah satunya SMKN 4 Malang. Para duta dari GIZ Jerman akan segera berkunjung ke SMKN 4 Malang, dan beberapa siswa serta guru akan dilibatkan sebagai pemandu.



Sebelumnya, mereka mengadakan sosialisasi terlebih dahulu di Dinas Pendidikan, Waka Kesiswaaan SMKN 4 Malang yang berada di lokasi dan mengetahui berita ini langsung menyampaikannya kepada Tim yang akan bekerja pada saat kunjungan nanti, yang terdiri dari beberapa guru dan siswa, kemarin (5/5). Di lain sisi, Tim Jurnalistik SMKN 4 Malang telah melakukan interview dengan Kepala SMKN 4 Malang, Drs. H. Wadib Su’udi, MM tentang isu-isu lingkungan, pada Rabu, (6/5) dan bertempat di ruang Kepala SMKN 4 Malang.

Ada beberapa isu yang ditanyakan kepada Kepala SMKN 4 Malang. Mengenai visi misi sekolah, beliau mengungkapkan bahwa dalam visi tercantum kata-kata “menjadi tamatan yang unggul imtaq dan iptek, berkarakter, berwawasan lingkungan”. Selain itu butir ke tujuh pada misi SMKN 4 Malang, ada tertulis “layanan prima berwawasan lingkungan”. Grafijo sendiri merupakan slogan dan maskot yang telah dibuat oleh tim yang menangani lomba Green School Festival sebelumnya. “Terdapat 4 program SMKN 4 Malang yang terkait dengan lingkungan” ungkap pria yang sangat dihormati oleh warga sekolah ini. Pertama adalah kebijakan terkait lingkungan, seperti bagaimana cara menghemat listrik dan air, melakukan pemilahan sampah, menjaga kebersihan sekolah, pembuatan daftar inventaris peralatan elektronik sekolah.

Kedua, terkait dengan pembelajaran yang menerapkan dua cara. Ada pembelajaran terintegrasi lingkungan, seperti PPKn, Agama, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, Kewirausahaan, dan Penjasorkes. Ada juga pembelajaran monolitik (berdiri sendiri) yaitu Pengolahan Limbah Industri Percetakan atau PLIP. Ketiga, mengenai sarana prasarana, seperti pembuatan biopori, sumur resapan, water treatment, dan depo air siap minum. Keempat, adalah partisipasi dari setiap warga sekolah dan sosialisasi mengenai lingkungan kepada warga sekolah, termasuk wali murid dan masyarakat. “Untuk penelitian, SMKN 4 Malang telah melakukannya pada saat mengikuti lomba Green School Festival, Adiwiyata, serta EcoMapping ini yang dimotori oleh Tim Grafijo”, ungkapnya.

Tentang problem based learning, pihak sekolah mengacu pada isu-isu lokal seperti SEKAM (Sampah Energi Kehati Air dan Makanan) serta Udara. Monitoring terhadap konsumsi air, listrik serta sampah dan pengolahan limbah pun selalu dilakukan secara rutin setiap hari. Termasuk biaya penggunaan listrik dan air juga dicek secara berkala. SMKN 4 Malang juga telah menerapkan beberapa energi alternatif seperti solar cell dan penggantian lampu PL/TL ke lampu LED.

Mengenai kerjasama dengan pihak luar, SMKN 4 Malang sudah menggandeng Dinas Pendidikan, Badan Lingkungan Hidup Kota Malang, LSM Hijau, P-Wec, dan VEDC. “Selain itu, kami juga pernah mendapatkan sertifikat dari lomba GSF, dan kami sedang berusaha mendapatkan sertifikasi lainnya”. Harapan Kepala SMKN 4 Malang terhadap hubungan dengan dinas dan LSM terkait terus berlanjut, bahkan MOU SMKN 4 Malang harus semakin bertambah agar bisa sharing dan memiliki kompetensi lingkungan yang semakin baik. Semoga saja dalam kunjungan nanti SMKN 4 Malang bisa memberikan pengalaman yang berkesan bagi para duta lingkungan dari Jerman tersebut. Tak Selamanya Techno itu Tak Ramah Lingkungan, Itulah Misi Kami.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar