Jumat, 31 Oktober 2014

Aksi Hijau Bersama GSF

GSF atau Green School Festival adalah acara yang digagas oleh Dinas Pendidikan Kota Malang, Move Indonesia dan Radar Malang. Program ini berupa rangkaian kegiatan workshop dan lomba yang menilai proses p
emetaan lingkungan hidup di sekolah, antara lain :
1. Lomba Green School Mapping
2. Mading 2D
3. Pentas SeniHijau


Tujuan diadakan GSF ini adalah menjadikan sekolah khususnya SMK Negeri 4 Malang lebih hijau dan warga sekolah lebih peduli kepada alam serta lingkungan sekitarnya.

            Sebelum lomba berlangsung, tim delegasi SMK Negeri 4 Malangdiharuskan mengikuti kegiatan workshop terlebih dahulu di Hotel Tidar Malang (Senin, 13/10/2014). Isi dari workshop tersebut adalah simulasi teknis lomba dan metodelogi penelitian untuk observasi mengenai pemetaan lingkungan hidup yang berkaitan dengan lomba Green School Mapping. Adapun isu yang dipetakan,meliputi :
1. Energi
2. Sampah
3. Polusi udara
4. Air dan limbah cair
5. Tanah dan kontaminasi kimia
6. Tanaman
7. Resiko
8. Keindahan
9. Edukasi – Informasi – Inspirasi
yang secara keseluruhan kesembilan isu tersebut membicarakan tentang masalah dan potensihijau yang ada di sekolahmasing-masing. 


            Setelah mengikuti workshop, tim delegasi SMK Negeri 4 Malang melakukan observasi di area sekolah. Kemudian hasil observasi dipetakan sesuai dengan isu masing-masing. Dari peta isu tersebut tim melakukan skoring sesuai dengan tingkat bobot permasalahan atau potensi yang ditemukan.  Hasil keseluruhan dari skoring permasalahan dan potensi yang ada pada sembilan isu tersebut kemudian dijadikan sebagai peta kesimpulan. Terlebih lag ipeta kesimpulan yang dibuat oleh tim SMK Negeri 4 Malang ada dua versi, manual dan digital. 



                 Yang dimaksud versi manual adalah pembuatan peta kesimpulan tanpa bantuan media elektronik. Peta didesain seindah mungkin menggunakan kreatifitas tangan dan otak yang disertai proses pewarnaan manual. Sedang kan versi digital merupakan bentuk dari versi manual yang dikerjakan menggunakan software berbasis vector dan bitmap. 






                   Pekerjaan ini memakan waktu kurang lebih 2 minggu, dan dikumpulkan pada hari Jumat (31/10/2014) di Radar Malang Jl. Arjuno no. 23 Malang.

Selasa, 28 Oktober 2014

Membaranya Semangat Pemuda

         Hari Sumpah Pemuda merupakan salah satu hari yang bersejarah bagi Bangsa Indonesia, yaitu hari dimana bangkitnya semangat para pemuda Indonesia dan merupakan sebuah tonggak sejarah yang cukup jauh sebelum Indonesia diakui kemerdekaanya pada tahun 1945. Perjuangan para pemuda pada masa itulah yang seharusnya tetap dikenang dan menjadi suri tauladan oleh generasi muda Indonesia saat ini, dengan tujuan demi meneruskan semangat mereka dalam cikal bakal merumuskan persatu dan kesatuan.
          Setiap tanggal 28 Oktober seluruh rakyat Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda sebagai bukti nyata, bahwa memang pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan dengan penuh semangat perjuangan demi meraih kemerdekaan. Maka, seharusnya kita sebagai pemuda harus memperingati momentum 28 Oktober dan meneruskan semangat perjuangan dengan mengisi waktu untuk hal-hal yang bermanfaat.
          Kelahiran bangsa Indonesia ini adalah hasil dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang terus mendorong semangat para pemuda saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup rakyat Indonesia. Tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.  
         Sesuai dengan namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda. Mereka terus menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Para pemuda tidak terus berjuang sendiri, melainkan secara bersama-sama. Perlu kita ketahui, bahwa Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak perihal yang melandasi para pemuda bertekad untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan bisa membentuk Indonesia merdeka kalau berjuang dengan kelompok sendiri.
          Dalam upaya mempersatukan wadah organisasi pemuda, sudah diawali Kongres Pemuda pertama pada tahun 1926. Oleh karena itu, pada tanggal 20 Februari 1927 sudah diadakan pertemuan, namun pertemuan ini belum mencapai hasil akhir. Pada tanggal 3 Mei 1928 diadakan pertemuan lagi, dan dilanjutkan pada tanggal 12 Agustus 1928. Di pertemuan yang terakhir ini dihadiri seluruh organisasi pemuda dan juga diputuskan untuk mengadakan kongres pada bulan oktober 1928, dengan susunan panitia dengan tiap jabatan dibagi menjadi satu organisasi pemuda.

Isi Sumpah Pemuda
1.Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2.Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3.Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

            Sudah bukan jamannya lagi membeda-bedakan para pemuda maupun masyarakat dalam parameter suku, agama, bahasa, ras, dan budaya masing - masing. Para generasi muda Indonesia sudah sepantasnya meneruskan tujuan mulia para pencetus Sumpah Pemuda. Para pemuda waktu itu sudah mencontohkan bagaimana seluruh lapisan dan elemen bersatu demi cita - cita  dan cikal bakal bangsa Indonesia.
           Kini adalah waktunya para pemuda untuk membuktikan diri, bagaimana mereka bisa bersatu padu, bahu-membahu tanpa mempedulikan golongan apapun, demi membuat Indonesia lebih baik dengan karya yang nyata. Hingga semua akan tersatukan dalam kebanggan bertumpah darah Indonesia, berbangsa Indonesia, berbahasa Indonesia.

Sabtu, 18 Oktober 2014

Kreatifitas di Bulan Bahasa

       Halo! Beberapa minggu lalu warga SMKN 4 Malang telah merayakan bulan yang sangat istimewa dan menggembirakan untuk semuanya yaitu, BULAN BAHASA. Bulan bahasa? Mungkin kalian bertanya-tanya apa itu bulan bahasa. Kita disini akan menjelaskan apa itu Bulan Bahasa. Bulan Bahasa adalah bulan untuk memperingati ditetapkannya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional di Indonesia. Bahasa ini ditetapkan pada Hari Sumpah Pemuda.
     Bulan Bahasa dirayakan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengadakan perlombaan antar kelas di sekolah, seperti halnya di SMKN 4 Malang. Bulan Bahasa dirayakan oleh SMKN 4 Malang dengan tujuan untuk :
       - Mengenalkan arti bulan bahasa bagi para pelajar
       -  Meningkatkan kepedulian terhadap Bahasa Indonesia
    - Membina pelajar untuk meninggalkan bahasa ‘GAUL’ yang saat ini semakin aneh dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Guna memperingati Bulan Bahasa, SMKN 4 Malang mengadakan beberapa lomba. Salah satunya lomba mading 3D yang bertema ‘Say no to DRUGS’. Lomba ini diikuti oleh perwakilan kelas X yang masing-masing mewakilkan 3 orang anggota kelasnya menjadi peserta lomba. Proses pembuatan mading 3D ini diberi waktu kurang lebih 1 minggu dan dilombakan pada tanggal 16 Oktober 2014.



Pada tanggal 16 Oktober 2014 dilakukan penilaian oleh juri yang telah ditunjuk oleh SMKN 4 Malang. Setelah penilaian, pada tanggal 1 November 2014 diumumkan para pemenang lomba Bulan Bahasa. Lomba mading 3D dimenangkan oleh :
Juara I   : X Persiapan Grafika D
Juara II  : X Produksi Grafika D
Juara III : X Rekayasa Perangkat Lunak A
Selamat bagi para pemenang lomba Mading 3D Bulan Bahasa. Semoga kedepannya bisa semakin kreatif.


        Itulah kegiatan yang dilakukan oleh SMKN 4 Malang guna memperingati Bulan Bahasa. Semoga SMKN 4 Malang ditahun depan dapat melaksanakan Bulan Bahasa dengan kegiatan yang lebih seru, keren dan lebih banyak peserta yang kreatif dan kompak.


         Sampai bertemu Bulan Bahasa tahun depan!!!

Sabtu, 11 Oktober 2014

Parahita Peduli Lupus Malang Raya

Sabtu 11 oktober 2014 SMKN 4 Malang kedatangan tamu dari PARAHITA (Perhimpunan Masyarakat Malang Raya Peduli Lupus). Acara ini diadakan untuk memperingati hari ulang tahun PARAHITA yang ke 6. Acara ini bertujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang lupus kepada masyarakat,” ujar Prof. DR. Dr. Handono Kalim Sp, PD, KR. selaku pelindung PARAHITA.Untuk itu mereka menyelenggarakan beberapa lomba bertemakan “ Lupus” diantaranya, Lomba Puisi, Cerpen, Cipta lagu dan Stand Up Comedy yang kurang lebih diikuti oleh 202 siswa. Selain itu lomba – lomba yang diadakan tidak hanya diikuti oleh siswa SMK Negeri 4 Malang saja.


Beliau juga menjelaskan bahwa PARAHITA membantu masyarakat di kawasan Malang Raya yang menderita penyakit lupus. Beliau juga berpesan semoga masyarakat khususnya siswa - siswi SMK ini menjadi salah satu balatentara atau salah satu pendukung kita dan untuk ikut menyadarkan, mendidik, menyebarluaskan pengetahuan tentang lupus agar mereka tau tentang apa itu lupus dan agar mereka tau bagaimana untuk menjaga hidup sehat.